Jakarta - Keanekaragaman destinasi wisata di Indonesia tak sebatas alam, budaya, sejarah, atau kuliner saja. Ada wisata religi yang juga diminati pelancong dari seluruh dunia, seperti terlihat di 6 destinasi ini.
Tak jarang sebuah tempat ibadah menjadi destinasi wisata. Merasakan atmosfer religius, melihat para umat beribadah, serta mengikuti berbagai hari raya keagamaan. Dihimpun detikTravel, Jumat (28/9/2012), inilah 6 destinasi wisata religi favorit di Indonesia. Tapi ingat, harus berpakaian sopan dan menghormati umat beragama di sana ya!
1. Masjid Istiqlal, Jakarta
Siapa yang tak kenal Masjid Istiqlal? Masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Kemegahannya menggaet wisatawan dari seluruh dunia.
Tak hanya indah, masjid ini juga bersejarah. Istiqlal diprakarsai oleh Presiden RI waktu itu, Ir Soekarno. Pembangunannya dimulai pada 1951 dan rampung pada 1978. Arsiteknya adalah Frederich Silaban, seorang Kristiani kelahiran Sumatera Utara.
Di masjid ini, wisatawan bisa mengagumi kemegahan arsitektur modern dengan oramen geometris. Struktur baja yang dominan memberikan kesan tegas dan megah. Di dalamnya, para turis bisa merasakan atmosfer Islami lewat kegiatan-kegiatan ibadah. Saat bulan Ramadan, Masjid Istiqlal wajib didatangi saat sahur maupun buka puasa!
2. Gua Maria Lourdes, Kediri
Gua Maria Lourdes di Puh Sarang, Kediri, adalah tempat beribadat umat Kristen Katholik. Di depan gua ini terdapat patung Bunda Maria berukuran besar. Dari situs East Java yang dikunjungi detikTravel, kawasan Gua Maria Lourdes ini punya luas 13 hektar.
Selain gua, terdapat juga 12 pancuran air yang melambangkan 12 rasul Yesus. Pancuran air ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, karena airnya bisa langsung diminum. Konon, air ini berkhasiat untuk kesehatan dan keberuntungan. Beberapa ritual yang dilakukan di sini antara lain Misa Novena atau doa sembilan kali, juga tirakatan malam Jumat legi.
3. Pura Tanah Lot, Bali
Salah satu destinasi paling terkenal di Bali, adalah tempat beribadah bagi umat Hindu. Pura Tanah Lot yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, Bali, tak hanya bernuansa religi tapi juga punya panorama super cantik.
Ada 2 pura yang bertengger di atas batu besar, menjadi tempat pemujaan bagi dewa-dewa penjaga lautan. Pada hari biasa saja, Pura Tanah Lot selalu dibanjiri wisatawan. Kalau mau melihat ritual ibadah umat Hindu, datanglah saat hari raya Galungan dan Kuningan.
4. Maha Vihara Maitreya, Medan
Banyak traveler bilang, vihara ini adalah yang terbesar di Indonesia. Maha Vihara Maitreya yang berlokasi di kompleks perumahan Cemara Asri, Kota Medan, ini membutuhkan waktu 10 tahun pembuatan dari awal sampai akhir. Namun, lamanya pembangunan itu membuahkan hasil. Maha Vihara Maitreya punya arsitektur yang sangat cantik, namun tetap sederhana dan lapang.
Maha vihara ini (yang berarti vihara besar) punya luas sekitar 11 ribu m2. Suasana khusyu sangat terasa di sini. Walaupun Kota Medan cenderung panas, wisatawan akan merasa sejuk saat masuk ke dalam vihara. Sesekali terlihat para biksu hilir mudik dan beribadah dalam keheningan. Syahdu dan tentram.
Di bagian depan vihara, terdapat patung-patung naga yang menghadap tanah lapang. Di sisi kirinya terdapat kolam berisi ikan koi besar-besar. Wisatawan selalu menyambangi vihara ini saat hari raya umat Buddha, yakni Waisyak.
5. Gereja Blenduk, Semarang
Sebenarnya, Gereja Protestan ini bernama asli Koepelkerk. Tak tanggung-tanggung, Koepelkerk dibangun ratusan tahun lalu tepatnya pada 1753. Adalah bangsa Portugis yang mendirikan gereja ini, ketika sedang berdiam di Semarang, tepatnya di kawasan Kota Lama. 20 Tahun kemudian, dua buah menara ditambahkan. Hasilnya adalah sebuah karya arsitektur yang indah dengan komposisi indah.
Keindahan dan kekayaan sejarah inilah yang menggaet banyak wisatawan ke Koepelkerk. Warga semarang lebih suka menyebutnya Gereja Blenduk (yang berarti 'kubah cembung' dalam bahasa Jawa, sesuai bentuk atap gerejanya). Hingga saat ini, Gereja Blenduk masih digunakan sebagai tempat ibadah jemaat Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel.
Di dalam bangunan oktagon (segi delapan) ini juga terdapat sebuah Alkitab berbahasa Belanda, terbitan tahun 1748 dan masih terawat sampai sekarang. Hebat!
6. Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban
Klenteng yang berlokasi di Jl RE Martadinata, Kabupaten Tuban, ini tak pernah sepi pengunjung. Betapa tidak, klenteng yang jadi tempat beribadah umat Kong Hu Cu ini adalah yang terbesar di Indonesia. Bahkan disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas sekitar 3 hektar!
Dibangun pada 1928, Klenteng Kwan Sing Bio terletak persis di Jalur Pantura, persis dekat pantai. Klenteng ini punya beberapa keunikan. Salah satunya, simbol kepiting di pintu masuk klenteng. Biasanya klenteng menggunakan patung naga sebagai ornamen di pintu masuk.
Etnis Tionghoa yang menyambangi klenteng ini tak hanya dari Indonesia, tapi juga negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura. Mereka datang untuk berdoa dan menikmati suasana klenteng. Tempat ini juga menjadi favorit wisatawan, bahkan bagi mereka yang ingin bermalam. Ya, klenteng ini menyediakan tempat bermalam gratis yang bisa menampung ribuan pengunjung!
Tak jarang sebuah tempat ibadah menjadi destinasi wisata. Merasakan atmosfer religius, melihat para umat beribadah, serta mengikuti berbagai hari raya keagamaan. Dihimpun detikTravel, Jumat (28/9/2012), inilah 6 destinasi wisata religi favorit di Indonesia. Tapi ingat, harus berpakaian sopan dan menghormati umat beragama di sana ya!
1. Masjid Istiqlal, Jakarta
Tak hanya indah, masjid ini juga bersejarah. Istiqlal diprakarsai oleh Presiden RI waktu itu, Ir Soekarno. Pembangunannya dimulai pada 1951 dan rampung pada 1978. Arsiteknya adalah Frederich Silaban, seorang Kristiani kelahiran Sumatera Utara.
Di masjid ini, wisatawan bisa mengagumi kemegahan arsitektur modern dengan oramen geometris. Struktur baja yang dominan memberikan kesan tegas dan megah. Di dalamnya, para turis bisa merasakan atmosfer Islami lewat kegiatan-kegiatan ibadah. Saat bulan Ramadan, Masjid Istiqlal wajib didatangi saat sahur maupun buka puasa!
2. Gua Maria Lourdes, Kediri
Gua Maria Lourdes di Puh Sarang, Kediri, adalah tempat beribadat umat Kristen Katholik. Di depan gua ini terdapat patung Bunda Maria berukuran besar. Dari situs East Java yang dikunjungi detikTravel, kawasan Gua Maria Lourdes ini punya luas 13 hektar.
Selain gua, terdapat juga 12 pancuran air yang melambangkan 12 rasul Yesus. Pancuran air ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, karena airnya bisa langsung diminum. Konon, air ini berkhasiat untuk kesehatan dan keberuntungan. Beberapa ritual yang dilakukan di sini antara lain Misa Novena atau doa sembilan kali, juga tirakatan malam Jumat legi.
3. Pura Tanah Lot, Bali
Salah satu destinasi paling terkenal di Bali, adalah tempat beribadah bagi umat Hindu. Pura Tanah Lot yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, Bali, tak hanya bernuansa religi tapi juga punya panorama super cantik.
Ada 2 pura yang bertengger di atas batu besar, menjadi tempat pemujaan bagi dewa-dewa penjaga lautan. Pada hari biasa saja, Pura Tanah Lot selalu dibanjiri wisatawan. Kalau mau melihat ritual ibadah umat Hindu, datanglah saat hari raya Galungan dan Kuningan.
4. Maha Vihara Maitreya, Medan
Banyak traveler bilang, vihara ini adalah yang terbesar di Indonesia. Maha Vihara Maitreya yang berlokasi di kompleks perumahan Cemara Asri, Kota Medan, ini membutuhkan waktu 10 tahun pembuatan dari awal sampai akhir. Namun, lamanya pembangunan itu membuahkan hasil. Maha Vihara Maitreya punya arsitektur yang sangat cantik, namun tetap sederhana dan lapang.
Maha vihara ini (yang berarti vihara besar) punya luas sekitar 11 ribu m2. Suasana khusyu sangat terasa di sini. Walaupun Kota Medan cenderung panas, wisatawan akan merasa sejuk saat masuk ke dalam vihara. Sesekali terlihat para biksu hilir mudik dan beribadah dalam keheningan. Syahdu dan tentram.
Di bagian depan vihara, terdapat patung-patung naga yang menghadap tanah lapang. Di sisi kirinya terdapat kolam berisi ikan koi besar-besar. Wisatawan selalu menyambangi vihara ini saat hari raya umat Buddha, yakni Waisyak.
5. Gereja Blenduk, Semarang
Sebenarnya, Gereja Protestan ini bernama asli Koepelkerk. Tak tanggung-tanggung, Koepelkerk dibangun ratusan tahun lalu tepatnya pada 1753. Adalah bangsa Portugis yang mendirikan gereja ini, ketika sedang berdiam di Semarang, tepatnya di kawasan Kota Lama. 20 Tahun kemudian, dua buah menara ditambahkan. Hasilnya adalah sebuah karya arsitektur yang indah dengan komposisi indah.
Keindahan dan kekayaan sejarah inilah yang menggaet banyak wisatawan ke Koepelkerk. Warga semarang lebih suka menyebutnya Gereja Blenduk (yang berarti 'kubah cembung' dalam bahasa Jawa, sesuai bentuk atap gerejanya). Hingga saat ini, Gereja Blenduk masih digunakan sebagai tempat ibadah jemaat Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel.
Di dalam bangunan oktagon (segi delapan) ini juga terdapat sebuah Alkitab berbahasa Belanda, terbitan tahun 1748 dan masih terawat sampai sekarang. Hebat!
6. Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban
Klenteng yang berlokasi di Jl RE Martadinata, Kabupaten Tuban, ini tak pernah sepi pengunjung. Betapa tidak, klenteng yang jadi tempat beribadah umat Kong Hu Cu ini adalah yang terbesar di Indonesia. Bahkan disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas sekitar 3 hektar!
Dibangun pada 1928, Klenteng Kwan Sing Bio terletak persis di Jalur Pantura, persis dekat pantai. Klenteng ini punya beberapa keunikan. Salah satunya, simbol kepiting di pintu masuk klenteng. Biasanya klenteng menggunakan patung naga sebagai ornamen di pintu masuk.
Etnis Tionghoa yang menyambangi klenteng ini tak hanya dari Indonesia, tapi juga negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura. Mereka datang untuk berdoa dan menikmati suasana klenteng. Tempat ini juga menjadi favorit wisatawan, bahkan bagi mereka yang ingin bermalam. Ya, klenteng ini menyediakan tempat bermalam gratis yang bisa menampung ribuan pengunjung!
0 komentar:
Posting Komentar